Malam minggu, 2 September 2017 Setiap malam minggu tiba, para jomblo hampir menangis karena dianggap sebagai seseorang yang butuh untuk di kasihani. mereka menganggap malam minggu menyeramkan, mengalahkan film hantu paling horor :) :) Sayang sekali jika setiap jomblo meratapi malam minggu kelabu hanya di kamar berhiaskan lampu natal redup menambah sendu suasana hati, di tambah dengan tisu-tisu basah berserakan di kamar akibat menonton film romantis yang tidak seharusnya di tonton oleh para jomblo hehe. Mumpung suasana Idul Adha masih terasa dan bertepatan dengan malam minggu, kali ini kami memanfaatkannya dengan cara yang sederhana tapi di jamin menyenangkan hati, lupa deh kalo posisi malam ini lagi jomblo atau nggak. Bersama nasi liwet seadanya dan sate kambing ala kadarnya, malam minggu kali ini berhasil membuat "mood" menjadi "good" So, manfaatkan malam minggu dengan benar ya para jomblo :p Ini malam mingguku, mana malam minggu
Akhir-akhir ini hari-hariku terasa sangat membosankan. Ketika Aku terus mencoba menjabarkannya aku hanya dapat diam,berfikir,Lalu menyerah. Terlalu sulit untuk diungkapkan. Aku bosan mengungkapkan, mengeluh. Iya, tentu saja aku menyuruh diriku untuk tetap bersyukur,bersyukur,dan bersyukur. Terkadang bersyukur tidak dapat menutupi permusuhan antara aku dengan kebosananku. Aku merasa bosan, mencoba terus bersyukur. Fikirku, daripada ucap syukur hadir karena tuntutan, lebih baik dia hadir dengan niatnya sendiri. Lingkunganku, rutinitasku, kewajibanku, keinginanku, kemauanku, tulisanku, seakan tak mau untuk bersatu.